Udah seminggu ini aku ikut pelatihan Character Building
(sponsor tim Liverpol) untuk peserta OJT dan Magang, bertemu dengan teman-teman
baru dari berbagai daerah, ada dari Padang, Jawa, Aceh, Papua, dll (maaf kalo
gak bisa nyebut satu-satu, capek ngetik).
Temannya seru-seru, lucu,
mukanya aneh-aneh, ada yang mukanya
jutek, ada yang ngeselin, ada yang datar tanpa makna yang ilernya
keluar-keluar, dan tentu ada yang ganteng (ehem..).
Kami dilatih di Camp Infanteri
di Cipatat (gak pake “N”, ntar jadi Cinatat) daerah Jawa Barat.
Disini kami dilatih selama 3
hari 3 malam, dan secara harfiah kalian tau itu berapa lama? 7 Tahun 32 Hari!!!
Kami di latih baris-berbaris (capek deh), makan cepat, bangun cepat, tahan air
dingin, lari-lari sambil nyanyi lagunya Rossa “Tegar”, manjat-manjat tali,
turun-turun tali (apa ini??), tapi dengan muka ganteng semuanya jadi
menyenangkan, tauk deh sama yang muka tanpa makna gemana ngerasainnya.
Latihan paling sulit adalah
makan cepat, bayangi hitungan 10 harus udah dimakan semua makanan yang di meja
plus piring-piringnya. Gak deh becanda emang dilatih jadi pemain debus. Tapi
akibat dari latihan tersebut rongga mulut melebar sebesar 15 cm, dan ilmu
menelan makanan tanpa dikunyah dapat dikuasai dalam waktu 1 hari. Dan tahun
depan aku mau ikut lomba makan sosis di Amerika! Doakan aku disini!
Dan kalo udah di barak (bukan
boker) kami tidur (gak penting sekali diceritakan).
Hari keempat kami berangkat ke
gunung Burangrang kalo gak salah itu namanya,
masih di daerah Jawa Barat tapi masyrakatnya ngomong masih bahasa Indonesia.
(Konon gunung tersebut yang menginspirasi alat berburu suku Aborigin di
Australia). Tugas kami simple, nyuruh cari tempat kumpul di atas gunung dengan
modalin 2 kompas, 2 golok, dan tas 180 kg, oya lupa kami ada 8 orang pertim,
dan kalian pasti bisa menebak siapa yang paling tampan (ehem..), gampang seh
cari jalannya, tapi hujannya gak tahan Om.
Setelah sampai di tempat berkumpul
dengan dipandu juga oleh panitia (cemen), kami diharuskan membuat tempat
berteduh sendiri dengan membuat tenda. Rencananya seh aku mau bangun rumah 3
lantai, tapi gak bakal sempat kata panitia, kita Cuma 2 hari doang disini,
yaudah rencananya dibatalin, jadinya kami buat tenda, 2 tenda tempat tidur, 1
tenda buat masak, dan 4 tenda ruang tamu (gak deh). Setelah tenda selesai
kamipun bercengkrama menceritakan kelebihan daerah masing-masing, ada yang dari
Malang, menceritakan semuanya pada murah disana, kostan Cuma 400rb udah pake
AC, wifi, mandi air panas, selir-selir berkeliaran, apel bertebaran (Nb: itu
mata uangnya Poundsterling), terus yang dari Padang cerita, kalo disana nasi
Padang murah (-__-) dan setelah bertanya dengannya, ternyata jam Gadang itu gak
ada hubungannya dengan begadang, terus
yang dari Lampung cerita kalo disana ngomong pake “Aku-Kamu” itu diketawain,
jadinya ngomong pake “Gueh-Eloh”, ini dimana letak kelebihannya?? Dan untuk
daerahku, Aku menceritakan, kalo di Kutacane tercinta jalannya udah jadi lebar,
mobilnya bagus-bagus, ceweknya kalo jalan naik motor pada pake baju tidur, kalo
bulan Ramadhan, jalannya pake mukenah, cowoknya pake sarung dan peci kayak
habis siskamling. Kalo di Medan yang terkenal geng motor dan anak-anak ABG yang
labil, gampang galau, hujan dikit galau, nonton film India Galau, dengar lagu
kerispatih Galau.
Setelah puas (read: muak) mendengar ceritaku,
kami pun tidur, hujan, yang dipinggir basah, dan aku ditengah, jadi gak basah
(gak mutu ceritanya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar