Kamis, 27 Juni 2013

Pelatihan

Udah seminggu ini aku ikut pelatihan Character Building (sponsor tim Liverpol) untuk peserta OJT dan Magang, bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai daerah, ada dari Padang, Jawa, Aceh, Papua, dll (maaf kalo gak bisa nyebut satu-satu, capek ngetik).

Temannya seru-seru, lucu, mukanya aneh-aneh, ada yang mukanya  jutek, ada yang ngeselin, ada yang datar tanpa makna yang ilernya keluar-keluar, dan tentu ada yang ganteng (ehem..).

Kami dilatih di Camp Infanteri di Cipatat (gak pake “N”, ntar jadi Cinatat) daerah Jawa Barat.
Disini kami dilatih selama 3 hari 3 malam, dan secara harfiah kalian tau itu berapa lama? 7 Tahun 32 Hari!!! Kami di latih baris-berbaris (capek deh), makan cepat, bangun cepat, tahan air dingin, lari-lari sambil nyanyi lagunya Rossa “Tegar”, manjat-manjat tali, turun-turun tali (apa ini??), tapi dengan muka ganteng semuanya jadi menyenangkan, tauk deh sama yang muka tanpa makna gemana ngerasainnya.

Latihan paling sulit adalah makan cepat, bayangi hitungan 10 harus udah dimakan semua makanan yang di meja plus piring-piringnya. Gak deh becanda emang dilatih jadi pemain debus. Tapi akibat dari latihan tersebut rongga mulut melebar sebesar 15 cm, dan ilmu menelan makanan tanpa dikunyah dapat dikuasai dalam waktu 1 hari. Dan tahun depan aku mau ikut lomba makan sosis di Amerika! Doakan aku disini!
Dan kalo udah di barak (bukan boker) kami tidur (gak penting sekali diceritakan).

Hari keempat kami berangkat ke gunung Burangrang  kalo gak salah itu namanya, masih di daerah Jawa Barat tapi masyrakatnya ngomong masih bahasa Indonesia. (Konon gunung tersebut yang menginspirasi alat berburu suku Aborigin di Australia). Tugas kami simple, nyuruh cari tempat kumpul di atas gunung dengan modalin 2 kompas, 2 golok, dan tas 180 kg, oya lupa kami ada 8 orang pertim, dan kalian pasti bisa menebak siapa yang paling tampan (ehem..), gampang seh cari jalannya, tapi hujannya gak tahan Om.

Setelah sampai di tempat berkumpul dengan dipandu juga oleh panitia (cemen), kami diharuskan membuat tempat berteduh sendiri dengan membuat tenda. Rencananya seh aku mau bangun rumah 3 lantai, tapi gak bakal sempat kata panitia, kita Cuma 2 hari doang disini, yaudah rencananya dibatalin, jadinya kami buat tenda, 2 tenda tempat tidur, 1 tenda buat masak, dan 4 tenda ruang tamu (gak deh). Setelah tenda selesai kamipun bercengkrama menceritakan kelebihan daerah masing-masing, ada yang dari Malang, menceritakan semuanya pada murah disana, kostan Cuma 400rb udah pake AC, wifi, mandi air panas, selir-selir berkeliaran, apel bertebaran (Nb: itu mata uangnya Poundsterling), terus yang dari Padang cerita, kalo disana nasi Padang murah (-__-) dan setelah bertanya dengannya, ternyata jam Gadang itu gak ada hubungannya dengan begadang,  terus yang dari Lampung cerita kalo disana ngomong pake “Aku-Kamu” itu diketawain, jadinya ngomong pake “Gueh-Eloh”, ini dimana letak kelebihannya?? Dan untuk daerahku, Aku menceritakan, kalo di Kutacane tercinta jalannya udah jadi lebar, mobilnya bagus-bagus, ceweknya kalo jalan naik motor pada pake baju tidur, kalo bulan Ramadhan, jalannya pake mukenah, cowoknya pake sarung dan peci kayak habis siskamling. Kalo di Medan yang terkenal geng motor dan anak-anak ABG yang labil, gampang galau, hujan dikit galau, nonton film India Galau, dengar lagu kerispatih Galau.


Setelah puas (read: muak) mendengar ceritaku, kami pun tidur, hujan, yang dipinggir basah, dan aku ditengah, jadi gak basah (gak mutu ceritanya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar